Kendalikan inflasi, Pemkab Jeneponto Dorong Warga Binaan Rutan Tanam Cabe

JENEPONTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto, dalam hal ini Pj Bupati Junaedi Bakri melakukan langkah proaktif dalam pemanfaatan kawasan hutan kota guna mengendalikan inflasi yang dipicu oleh fluktuasi harga cabe di Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Olehnya, Pj. Bupati Jeneponto Junaedi berkunjung ke Kantor Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jeneponto, Kamis (14/03/2024).

Baca juga: Menko Polhukam Mahfud MD: Pemerintah Revisi UU ITE Agar Tidak Diskriminatif dan Tidak Menjadi Pasal Karet

Dalam kunjungannya, Pj. Bupati tampak di dampingi Kabag Prokopim Setda Jeneponto dan disambut hangat oleh Kepala Rutan Kelas IIB Jeneponto, Renza Maisetyo beserta beberapa pejabat struktural Rutan. 

Baca juga: Proses Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Sulsel, 121 Peserta Penuhi Syarat Lanjut Asesmen

Junaedi Bakri menyampaikan maksud dan tujuannya untuk menjalin kerjasama dengan warga binaan Lapas kelas IIB Jeneponto.

"Kita mau manfaatkan kawasan hutan kota tersebut sebagai lahan penanaman bibit cabai, guna menekan inflasi karena cabe di sulsel, ini juga menjadi arahan pj Gubernur Sulsel" katanya.

Baca juga: Pemkot Makassar Jadi Tuan Rumah ASEAN Arsitek Kongres Tahun 2022

Kata dia, pertemuannya ini merupakan langkah awal dalam menyusun rencana konkret untuk memanfaatkan kawasan hutan kota yang ada di sekitar Rutan Jeneponto.

Ia berharap, ini dapat memberikan manfaat ganda, yaitu sebagai program rehabilitasi bagi narapidana di Rutan Jeneponto sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan pasokan cabai di daerah.

Baca juga: Kadis Kominfo SP Sulsel: Pemberlakuan ASO Tandai  Digitalisasi Penyiaran Secara Nasional

Hal ini, menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mendukung dan melaksanakan program ini dengan baik.

Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang berhasil antara pemerintah daerah dan lembaga pemasyarakatan dalam memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan bersama, harapnya (*). 

Baca juga: Mulai 9 Desember 2021, BI Buka Layanan Penukaran Uang Rusak Lewat Aplikasi Pintar